Jessica Rosenkrantz Perancang Ini Ciptakan Pakaian 4D
3D printing tampaknya sebentar lagi bakal bergeser dengan
kehadiran 4D. Teknologi ini memungkinkan produk, misalnya pakaian, akan
mengikuti gerakan tubuh pengguna saat sedang dipakai.
Seorang perancang busana asal Amerika Serikat, Jessica Rosenkrantz,
merancang pakaian berkonsep 4D. Pakaian tersebut menjadi koleksi permanen di
Museum of Modern Art di New York.
"Ini merupakan sebuah permulaan perkembangan 4D,"
ujar Rosenkrantz, sebagaimana ditulis situs The Guardian, dua pekan lalu.
Rosenkrantz bersama Jesse Louis-Rosenberg dari Massachusetts
Institute of Technology bekerja sama menghasilkan pakaian 4D tersebut.
Teknologi ini terdiri atas peranti lunak yang dapat mengatur gerakan benda.
Sedangkan material pakaian berasal dari bahan alami.
Pembuatan pakaian dilakukan menggunakan pemindai tiga
dimensi untuk memastikan ukuran pakaian yang akan dibuat. Dengan menggunakan
aplikasi Kinematics, gambar yang dipindai kemudian diproses melalui render
dengan menggunakan pola triangular.
Selanjutnya, bahan pakaian disatukan hingga membentuk
potongan demi potongan. "Terdapat 2.279 panel yang terhubung," tulis
The Guardian.
Rosenkrantz menyebutkan prinsip utama dalam 4D printing sama
dengan 3D printing. Bedanya, 4D menghasilkan lapisan bahan yang jauh lebih
banyak.
Dia yakin suatu saat pakaian berkonsep 4D bakal menjadi
favorit. Sejauh ini, dia belum berani memastikan apakah bakal membuat pakaian
serupa untuk dijual.
"Sebelum siap dipasarkan, kami harus menguji berulang
kali," ujar Rosenkrantz. Gambar yang ditampilkan situs Guardian
menunjukkan desain pakaian hasil cetakan 4D ini berkonsep futuristik.