Ulah Cabe – Cabean Kota Medan Yang Upload Foto Tidak Pantas
Komunitas cabe-cabean dan terong-terongan Kota Medan bikin
ulah lagi. Kumpulan anak alay ini pamer foto-foto m3sum dan s3ks bebas.
Foto-foto tersebut diunggah pemilik akun Amelia Jocelyn ke
grup Facebook TEMPAT CEWEK COWOK SUKA SELVIE-SELVIE (medan sekitar yah), Kamis
(4/2/2016).
Dalam foto-foto itu sejumlah cabe-cabean dan terong-terongan
dengan bangga memamerkan perbuatan bejatnya. Bahkan melakukan hubungan intim
dengan ditonton teman-temannya.
Malah, ada seorang cabe-cabean berhijab yang pamer foto
ciuman hot dengan sesama jenisnya, dan terong-terongan. Di sejumlah
postingannya, Amelia menawarkan sejumlah cabe-cabean dengan harga murah kepada
pria hidung belang, atau wanita lesbi.
Netizen pun memaki-maki komunitas alay tersebut, meski ada
juga yang mengganggapnya sebagai hal yang biasa saja. “Tanda tanda kiamat sudah
dkat,” kata Andre Wibowo. “Aduhh..parahh,” timpal YheNie Sibungsu Marantau.
“Cantik2 kok lesby,” tulis New Zha’Di NaTa Ehiza. “dek…bisa diajak ST atau STP
gk ni temen mu dek ?,” tanya Arif Fadilah.
Info Seputar Remaja dan Kemarahan netizen pun langsung meledak. “Ngeri Ah, Kaga
Punya Otak Tuh Cewek,” komen pemilik akun Dimas Ardian. “Berani nampakann muka
lahh!;v Hahah Lontayyy,” ujar pemilik akun Juwiita Barbiekecill Elf-sone II.
“pyh bilanglh sama anak zaman skrng,” ketik pemilik akun Mr-Direktür Cöstä Cii
White-Brother.
“sama2 gak punya otak semuanya,” kesal pemilik akun Apriadi
Cliquerz Ciehombieng. “Ish.. Mau kali ceweknya di gituin!,” sebut pemilik akun
Lyra Adeeq Keece Kesasar. “Itu cewek perek jadi jangan heran dia udah dibayar
pacman emotikon money = ml,” kata pemilik akun Zhao Xin Min.
“kok gx sekalian aja celana nya di buka?Dasar SAMPAH !!,”
ketus pemilik akun Risma LeeSeyyi. “Anak zaman sekarang dah pada gilak grin
emotikon,” tambah pemilik akun Dinda Lestari Panggabean. “moga aja kelen kenak
karma sama tuhan,and besok kalian semua jadi binatang yang hina dan tidak di
perdulikan,Fuck anak jamang ajg _I_ !!!,” kata pemilik akun Ibnu Hajar.